Selasa, 29 November 2011

Sejarah Lagu Indonesia Raya

Indonesia Raya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Indonesia Raya
IndonesiaRaya-SinPo1928.jpg
Salah satu dari dua terbitan asli lagu Indonesia Raya, di surat kabar Tionghoa berbahasa Melayu Sin Po, edisi 10 November 1928.
Juga dikenal sebagai Indonesia Raja(ejaan lama)
Lirik Wage Rudolf Supratman, 1924
Musik Wage Rudolf Supratman, 1924
Diadopsi 17 Agustus 1945

Sampel musik
Indonesia Raya
(tataan simfoni Jozef Cleber)

Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II di Batavia. Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni.

Stanza pertama dari Indonesia Raya dipilih sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Indonesia Raya dimainkan pada upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia.

Sejarah

Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan "lagu kebangsaan" di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po.

Setelah dikumandangkan tahun 1928 dihadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!" (bukan "Merdeka, Merdeka!") pada refrein. Akan tetapi, tetap saja mereka menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan.[1] Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.

Namun pada saat menjelaskan hasil Festival Film Indonesia (FFI) 2006 yang kontroversial dan pada kompas tahun 1990-an, Remy Sylado, seorang budayawan dan seniman senior Indonesia mengatakan bahwa lagu Indonesia Raya merupakan jiplakan dari sebuah lagu yang diciptakan tahun 1600-an berjudul Lekka Lekka Pinda Pinda. Kaye A. Solapung, seorang pengamat musik, menanggap tulisan Remy dalam Kompas tanggal 22 Desember 1991. Ia mengatakan bahwa Remy hanya sekadar mengulang tuduhan Amir Pasaribu pada tahun 1950-an. Ia juga mengatakan dengan mengutip Amir Pasaribu bahwa dalam literatur musik, ada lagu Lekka Lekka Pinda Pinda di Belanda, begitu pula Boola-Boola di Amerika Serikat. Solapung kemudian membedah lagu-lagu itu. Menurutnya, lagu Boola-boola dan Lekka Lekka tidak sama persis dengan Indonesia Raya, dengan hanya delapan ketuk yang sama. Begitu juga dengan penggunaan Chord yang jelas berbeda. Sehingga, ia menyimpulkan bahwa Indonesia Raya tidak menjiplak.[2]

Naskah pada koran Sin Po (1928)

Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman dan dikumandangkan pertama kali di muka umum pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 di Jakarta (pada usia 25 tahun), dan disebarluaskan oleh koran Sin Po pada edisi bulan November 1928. Naskah tersebut ditulis oleh WR Supratman dengan Tangga Nada C (natural) dan dengan catatan Djangan Terlaloe Tjepat, sedangkan pada sumber lain telah ditulis oleh WR Supratman pada Tangga Nada G (sesuai kemampuan umum orang menyanyi pada rentang a - e) dan dengan irama Marcia [3], Jos Cleber (1950) menuliskan dengan irama Maestoso con bravura (kecepatan metronome 104).

Aransemen simfoni Jos Cleber (1950)

Secara musikal, lagu ini telah dimuliakan — justru — oleh orang Belanda (atau Belgia) bernama Jos Cleber (pada waktu itu ia berusia 34 tahun) yang tutup usia tahun 1999 pada usia 83 tahun. Setelah menerima permintaan Kepala Studio RRI Jakarta Jusuf Ronodipuro pada tahun 1950, Jos Cleber pun menyusun aransemen baru, yang penyempurnaannya ia lakukan setelah juga menerima masukan dari Presiden Soekarno.

Rekaman asli (1950) dan rekam ulang (1997)

Rekaman asli dari Jos Cleber tahun 1950 dari Orkes Cosmopolitan Jakarta, telah dimainkan dan direkam kembali secara digital di Australia tahun 1997 berdasarkan partitur Jos Cleber yang tersimpan di RRI Jakarta, oleh Victoria Philharmonic di bawah pengarahan Addie MS[4].

Lirik asli, ejaan 1958, dan EYD


Lirik asli (1928)

INDONESIA RAJA

I

Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.

Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
"Indonesia Bersatoe".


Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.

II

Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s'lama-lamanja.

Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
"Indonesia Bahagia".


Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.

III

Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
"Indonesia Bersatoe"


S'lamatlah rajatnja,
S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.

Refrain

Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.

Lirik resmi (1958)

INDONESIA RAJA

I

Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Djadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.


Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rajatku, sem'wanja,
Bangunlah djiwanja,
Bangunlah badannja,
Untuk Indonesia Raja.

II

Indonesia, tanah jang mulia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanja.

Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanja,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.


Suburlah tanahnja,
Suburlah djiwanja,
Bangsanja, Rajatnja, sem'wanja,
Sadarlah hatinja,
Sadarlah budinja,
Untuk Indonesia Raja.

III

Indonesia, tanah jang sutji,
Tanah kita jang sakti,
Disanalah aku berdiri,
Ndjaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang aku sajangi,
Marilah kita berdjandji,
Indonesia abadi.


S'lamatlah rakjatnja,
S'lamatlah putranja,
Pulaunja, lautnja, sem'wanja,
Madjulah Neg'rinja,
Madjulah pandunja,
Untuk Indonesia Raja.

Refrain

Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku jang kutjinta!
Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raja.

Lirik modern

INDONESIA RAYA

I

Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.


Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.

II

Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.


Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.

III

Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.


S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.

Refrain

Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.

Jumat, 11 November 2011

Cara Hitung Klep Ekuivalen Jupiter Mx


Seiring dengan berkembangnya teknologi untuk meningkatkan tenaga motor namun tetap irit bahan bakar. Jumlah klep per silinder pun juga semakin banyak, dari yang awalnya hanya 2 buah per silinder dan terdiri dari 1 klep in dan 1 klep out.

Kini bertambah jadi 3 klep, 4 klep, 5 klep bahkan 8 klep per silindernya. Ini bertujuan agar pencampuran bahan bakar dengan udara bisa semakin baik. Motor di Indonesia yang telah menganut multi klep ada Yamaha Jupiter MX135LC, Suzuki Satria Fu, Honda CBR dan motor cina. Pada penasaran tidak,setara berapakah ukuran klep pada mesin multi klep dengan mesin 2 klep.

Kita ambil contoh Yamaha Jupiter Mx 135LC yang telah mengaplikasikan 4 klep per silindernya. 1 klep in Jupiter Mx berukuran 19,5mm dan 1 klep out 17mm. Cara menghitungnya bukan di kali 2 ya, jadi bukan 19,5mm x 2 = 39mm, hasilnya besar banget kan dan tidak mungkin motor harian dengan kapasitas mesin kecil menganut ukuran sebesar itu, peak powernya mau ditaruh diputaran berapa?ya kan?
Hehehe..yuk kita hitung dengan rumus yang benar. Kita akan mencari klep ekuivalen Jupiter Mx untuk head 2 klep.
Rumus klep ekuivalen :

2 x akar( luas klep (in atau out) / 3,1416)

karena kita belum tahu luas total klep, kita cari dahulu luas klep in dan klep outnya ya.

rumus luas klep :

2 x 3,1416 x (Diameter klep/2)2


maka luas klep in : 2 x 3,1416 x (19,5/2)2 = 597,2967 mm persegi dan

luas klep out : 2 x 3.1416 x (17/2)2 = 453,9612 mm persegi


luas klep sudah kita ketahui, maka ukuran klep ekuivalennya adalah


klep in : 2 x akar(597,2967 / 3,1416) = 27,57716446627535 dibulatkan jadi 28 m

klep out : 2 x akar(597,2967 / 3,1416) = 24,04163056034262 dibulatkan jadi 24 mm


Jadi,ukuran klep standar Jupiter Mx setara 28/24 pada head 2 klep

Deteksi Kerusakan Motor Injeksi

Motor dengan sistem Fuel Injection sudah mulai banyak kehadirannya di Indonesia melalui ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek). Diawali dengan kehadiran Honda Supra X 125 PGM-FI pada kategori bebek, lalu Suzuki Shogun 125 FI juga ikut terjun. Yamaha Vixion menjadi pelopor injeksi pada kategori sport dan dikuti oleh Honda CBR250r dan New CBR150r. Honda PCX di segmen matik.
Dari 6 varian injeksi tersebut, Yamaha Vixion menjadi raja injeksi karena banyak berseliweran di jalan. Menyandang sistem pengabutan injeksi tentunya banyak sekali sensor yang tertanam di motor. Tentunya jika suatu saat bermasalah akan ribet untuk mengeceknya tapi tenang tak perlu khawatir, terutama bagi anda pemilik Yamaha Vixion.

Di Speedometer sudah terdapat panel lampu yang memberikan informasi dibagian mana saja kerusakan terjadi. Caranya cukup memperhatikan banyaknya kedipan lampu panelnya (lampunya genit ya...hehehe), tak hanya banyaknya kedipan yang harus diperhatikan tapi interval kedipannya juga. Langsung saja ke contohnya, jika kedipan lampu menyala 1 kali selama 1 detik dan 6 kali selama 1/2 detik, maka kerusakan terjadi pada Throttle Position Sensor. Untuk lebih lanjut, silakan lihat tabel yang telah disediakan. ^_^



Daftar Kapasitas Oli Shock Depan

Daftar Kapasitas Oli Shock Depan


Shock absorber atau shock breker yang punya nama pendek shock memiliki tugas yang sangat penting dalam kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Tugasnya adalah menjaga stabilitas ketika sedang berkendara dan mengurangi getaran yang ditimbulkan dari gerakan roda, velg, swing arm, rider, mesin dan rem. Namun apa jadinya jika kinerja shock tidak bagus lagi, terutama shock depan? Dipastikan redaman jadi berkurang sehingga kenyamanan saat berkendara akan berkurang jauh.
Solusinya pasti akan mengganti part dalam shock yang sudah minta jajan, seperti per dan oli shock. Mengganti oli shock depan dengan yang baru, jangan asal saja. Takaran oli shock depan harus sesuai kapasitas yang dianjurkan untuk masing-masing motor agar redaman shock jadi sempurna. Tidak keras dan tidak terlalu lembut, intinya bisa membuat kita nyaman deh. Jadi ada baiknya mengisi oli shock depan jangan pakai ilmu kira-kira. Pakailah gelas ukur dan banyak sedikitnya disesuaikan dengan tabel yang telah OM sediakan.

Contohnya Kawasaki Blitz. Oli shock yang baru,dimasukan terlebih dahulu ke gelas ukur. Di tabel kapasitas oli shock depan, standarnya Kawak Blitz adalah 62ml maka tuang oli shock yang baru ke gelas ukur sebanyak 62ml(lebihin 1-2ml ya karena 1-2ml pasti nempel digelas ukur ketika dimasukan ke shock).



Panduan Ganti Ban


Mau ganti ban yang lebih lebar? atau mau ganti yang lebih kecil? Tentu sah-sah saja jika anda ingin mengganti ban dengan ukuran yang sesuai dengan style anda. Tapi ada yang perlu diperhatikan saat ingin mengganti ban, yaitu cocok atau tidak ban yang akan dipasang ke velg. Langsung saja ke contohnya, ban dengan ukuran 100/80-17 tidak akan cocok dengan velg ukuran 1.20 x 17 karena bibir velg terlalu kecil sehingga ban tidak masuk ke velg.

Ada 4 kategori kembangan tapak ban setelah dipasang ke velg, yaitu pas, oke, bulat, kotak dan tidak cocok.
Pas, artinya sesuai antara ukuran ban dengan velg yang dipasang. Kategori Pas permukaan bannya menapak sebagian besar ke aspal dan hanya menyisakan sedikit permukaan ban yang tidak bergesekan dengan aspal.
Kategori Pas sangat bagus untuk handling dan kstabilan karena permukaan bannya menapak semua tapi tentu saja dibalik keuntungannya pasti ada kerugiannya, yaitu akselerasi maupun top speed berkurang lantaran
bidang permukaan yang bergesekan dengan aspal jadi lebih banyak, ujung-ujungnya bisa boros bensin. Untuk menikung, kategori Pas tidak begitu cocok karena permukaan bannya hampir tidak bersisa untuk menikung rebah dengan sudut yang berlebihan.

Menikung rebah dengan sudut agak diluar normal membutuhkan bidang luar permukaan ban yang cukup karena akan bergesekan dengan aspal. Tidak kebayang kan jika nikung rebah tapi tidak ada permukaan ban untuk bergesekan dengan aspal, bisa gedubrak. Kategori Oke, ban bisa terpasang dan baik untuk nikung, mau rebah dengan sudut ekstreem maupun nikung biasa. Memiliki permukaan ban yang tidak bergesekan dengan aspal dan bidang yang bergesekan hanya ada ditengah. Kategori ini cocok untuk mengejar akselerasi, top speed maupun untuk menikung, namun untuk handling tidak begitu bagus karena bidang yang bergesekan hanya ada ditengah sehingga bidang permukaan ban yang mencengkram aspal juga tidak sebanyak Kategori Pas.
kategori ban "oke"

Kategori Bulat mempunyai banyak bidang permukaan ban yang tidak. Kategori Kotak juga hampir sama seperti Bulat, tidak direkomendasikan karena permukaan ban semuanya menapak aspal bahkan kurang dan menjadikan ban menjadi bentuk kotak yang bukan nama band itu ya. Kategori Tidak cocok, yang ini sudah jelas karena artinya ban tidak bisa masuk ke velg yang akan dipasangi. Untuk lebih jelasnya silakan lihat tabel.

Velg 1.20 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> oke
2.25-17 = 60/90-17 ==> pas
2.50-17 = 70/90-17 ==> oke
2.75-17 = 80/90-17 ==> bulat
3.00-17 = 90/80-17 ==> tidak cocok
3.50-17 = 100/80-17 ==> tidak cocok
4.00-17 = 110/80-17 ==> tidak cocok
120/70-17 ==> tidak cocok


Velg 1.40 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> kotak
2.25-17 = 60/90-17 ==> oke
2.50-17 = 70/90-17 ==> pas
2.75-17 = 80/90-17 ==> oke
3.00-17 = 90/80-17 ==> bulat
3.50-17 = 100/80-17 ==> tidak cocok
4.00-17 = 110/80-17 ==> tidak cocok
120/70-17 ==> tidak cocok


Velg 1.60 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> tidak cocok
2.25-17 = 60/90-17 ==> kotak
2.50-17 = 70/90-17 ==> oke
2.75-17 = 80/90-17 ==> pas
3.00-17 = 90/80-17 ==> oke
3.50-17 = 100/80-17 ==> bulat
4.00-17 = 110/80-17 ==> tidak cocok
120/70-17 ==> tidak cocok


Velg 1.85 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> tidak cocok
2.25-17 = 60/90-17 ==> tidak cocok
2.50-17 = 70/90-17 ==> kotak
2.75-17 = 80/90-17 ==> oke
3.00-17 = 90/80-17 ==> pas
3.50-17 = 100/80-17 ==> tidak oke
4.00-17 = 110/80-17 ==> bulat
120/70-17 ==> tidak cocok


Velg 2.15 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> tidak cocok
2.25-17 = 60/90-17 ==> tidak cocok
2.50-17 = 70/90-17 ==> tidak cocok
2.75-17 = 80/90-17 ==> kotak
3.00-17 = 90/80-17 ==> oke
3.50-17 = 100/80-17 ==> pas
4.00-17 = 110/80-17 ==> oke
120/70-17 ==> bulat


Velg 2.50 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> tidak cocok
2.25-17 = 60/90-17 ==> tidak cocok
2.50-17 = 70/90-17 ==> tidak cocok
2.75-17 = 80/90-17 ==> tidak cocok
3.00-17 = 90/80-17 ==> kotak
3.50-17 = 100/80-17 ==> oke
4.00-17 = 110/80-17 ==> pas
120/70-17 ==> oke


Kategori ban "Pas"